MilkLife Soccer Challenge Solo 2025, SD Djama’atul Ichwan Surakarta berhasil menjadi juara di kategori KU-12 setelah mengalahkan MIN Surakarta melalui adu penalti dengan skor 4-3.Alhamdulillah akhir kita pulang bawa piala. Terima kasih kepada para pemain, pelatih orang tua dan semua sponsor… kalian luar biasa.. Latar Belakang MilkLife Soccer Challenge:MilkLife Soccer Challenge adalah turnamen sepak bola putri yang diikuti oleh siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD).Turnamen ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi siswi untuk mengembangkan bakat dan minat mereka dalam sepak bola.MilkLife Soccer Challenge Solo 2025 digelar di Stadion Mini Surakarta.Pada final, kedua tim yang menjadi juara berhasil meraih kemenangan yang dramatis setelah melewati babak adu penalti atau pertandingan yang alot. “Selamat kepada tim sepak bola putri SD Djama’atul Ichwan Surakarta atas prestasinya menjadi juara! Kalian telah menunjukkan semangat, kerja sama, dan determinasi yang luar biasa di lapangan. Sepak bola bukan hanya tentang menang atau kalah, tapi tentang persahabatan, kesenangan, dan belajar bersama. Teruslah berlatih, berjuang, dan mengejar impian kalian! Jangan pernah menyerah dan selalu percaya pada kemampuan diri sendiri. Kalian adalah contoh inspiratif bagi teman-teman lainnya, dan semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk terus maju dan berkembang. Semoga keberhasilan ini membawa kebanggaan bagi sekolah dan komunitas, serta menjadi langkah awal menuju kesuksesan di masa depan!”
Dokumentasi kami hari ini
Last Post: SD Djama’atul Ichwan Surakarta mengadakan kegiatan penilaian Sumatif Akhir Jenjang kelas 6
PSAJ tahun ajaran 2024-2025
Apel Persiapan PSAJ tahun ajaran 2024-2025
PSAJ 2024-2025
Selamat Menempuh Penilaian Sumatif Akhir Jenjang siswa-siswi Kelas 6 tahun ajaran 2024-2025.
Elegi Hari Pendidikan Nasional Menyemai Pendidikan Berbasis Kejujuran
Pengembangan pembiasaan pembelajaran ini masih berada dalam konteks keterasingan penyelenggaraan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan saat ini telah terjebak sedemikian mekanis dalam pola industrialisasi modern sehingga kehilangan sisi humanisme dalam pengembangan pembelajaran. Keringnya pembelajaran berbasis kejujuran sebagai otokritik pendidikan dalam konteks kekinian menjadi sebuah pembenaran dibalik fenomena industrialisasi ini. Bagaimanakah menanamkan Pendidikan berbasis kejujuran ditengah derasnya teknologi ? adalah permasalahn yang harus diselesaikan. Pemberhalaan keteladanan Realitas di lapangan menunjukkan habit keteladanan dalam pembelajaran pelan – pelan tergerus kecanggihan alat berbasis teknologi informasi. Prinsip keteladanan sebagai ruh pembelajaran saat ini tergantikan mekanisme industrialis semata. Konteks peran pencerdasan berbasis kejujuran yang selayaknya dikembangkan segenap insan dalam satu komunitas pendidikan tergantikan sebatas alat mekanis. Teramat miris manakala sebuah sekolah lebih mengedepankan pemasangan CCTV untuk mengamati tingkah polah pembelajaran dibandingkan upaya penumbuhan habit kejujuran. Peran Agama sebatas simbol bukanlah kematangan ( maturity ) pun tidak terbantahkan. Logika berpikirnya jika pada sekolah dengan pengedepanan agama kejujuran digantikan dengan sebatas alat bagaimanakah dengan sekolah dengan pengedepanan nilai – nilai umum?. Keteladan penyelenggara Dukungan pengembangan pendidikan berbasis kejujuran teramat layak ditunjukkan seluruh komponen pendukung pendidikan. Pengembangan keteladan penyelenggara pendidikan ini menjadi sedemikian penting mengingat realitasnya pengambilan kebijakannya berjalan kontraproduktif. Konteks penyelenggaraan berkaitan pengembangan kejujuran beberara hari terakhir teramat absubrb dikacaukan dengan pola diskriminasi pembelajaran. Akankan pendidikan berbasis kejujuran menuai hasil komprehensif ditengah Kompetitifnya penyelenggara pendidikan dalam menyajikan layanannya menjadikan sebuah pertanyaan besar dalam konteks kekinian. Fenomena ini sedemikian seriusnya menjangkiti pendidikan negeri ini, diperlukan kerja keras dan kerja cerdas untuk meretasnya. Dukungan pendidikan berbasis kejujuran ini selayaknya memperhatikan beberapa fenomena elemen pendidikan diantaranya Menciptakan mekanisme masyarakat pebelajar menjadi komponen pokok pendukung pendidikan berbasis kejujuran ini. Otokritik dunia pendidikan saat ini ialah penyelengara pendidikan terlaksana namun menisbikan elemen pembelajaran. Beragam pengambilan kebijakan pendidikan tidak berpijak pada elemen pembelajaran yakni perubahan pola pikir karena usaha sadar. Kebijakan pendidikan saat ini lebih bernuansa peneguhan zona nyaman dibandingkan mencari tantangan baru pemberdayaan manusia seutuhnya. Pendidikan berbasis keteladanan menjadi langkah lanjutan dalam pengembangan pendidikan berbasis kejujuran. Keteladanan tidak bisa dipungkiri menjadi elemen penting dalam pendidikan yang pelan – pelan tergerus perkembangan zaman. Keteladanan ini dapat diberlakukan semua jenjang pendidikan dan diharapkan menjadi habit seluruh aktivitas yang dilakukan di seluruh negeri. Inferioritas guru selama proses pembelajaran akan semakin elegan manakala lebih menekankan keteladanan dalam proses kesehariannya, demikian pula penyelenggara pendidikan. Tidak kalah pentingnya reposisi pendidikan menyeluruh selayaknya menjadi habit baru dalam pengelolaan pembelajaran dalam konteks pendidikan di negeri ini. Pendidikan sedemikian merangsang untuk dibully manakala terjadi permasalahan di negeri ini merupakan fenomena konkrit. Segala rupa pendidikanpun menjadi sarana empuk untuk dituntut pertanggung jawabanya, padahal tugas pembelajaran bukan semata – mata tertinggal pada dunia pendidikan. Ekspektasi pendidikan bukanlah solusi segala permasalahan di negeri ini patut menjadi penekanan baik secara eksternal maupun internalnya. Pendidikan dapat memberikan layanan proporsional disisi lain elemen non pendidikan dapat berjalan sedemikian elegan untuk mendukungnya. Penumbuhan habit kejujuran akan menemukan jalan terjal manakala tidak disikapi secara proporsional. Patut disadari Pendidikan bukanlah mesin serba bisa mengatasi ketidak jujuran yang sedemikian akut mengakar. Kerjasama konkrit beragam elemen ini teramat diharapkan dalam pemberdayaan pendidikan berbasis kejujuran. Selamat Hari Pendidikan Nasional Oleh:H. Mukhlis Mustofa, S.Pd., M.Pd. Ketua Yayasan Pendidikan Jama’atul Ikhwan
Hari Buruh Nasional
Selamat memperingati Hari Buruh Nasional 1Mei 2025
JUARA 3 WUSHU CWSI CUP PIALA KONI JAWA TIMUR 2024
Selamat dan sukses kepada Ananda Farnas Afsheen Meysha Gelmira siswi kelas 2B SD Djama’atul Ichwan Surakarta